[LYFESTYLE] Pupuk dari Sampah Dapur

pupuk dari sampah dapur

Halo Telutizen! Terutama yang senang berkebun, apa kabar tanamannya? Semoga si tanaman dan pemiliknya sehat-sehat semua yaa.. Oiya beberapa waktu lalu Tel-U sudah mengadakan pemberian vaksin secara massal, semoga hal tersebut bisa jadi ikhitar Tel-U dan kita semua dalam menjaga kesehatan dan menjauhkan dari terpaparnya Covid-19. Aamiin..


Ngomong-ngomong soal kesehatan tanaman, Telutizen apakah sudah memberikan pupuk secara berkala untuk tanamannya? Karena pemberian pupuk ini sangat penting bagi kelangsungan hidup tanaman kita, jadi jangan sampai terlewatkan.

Dengan pemberian pupuk secara rutin bukan hanya agar tanaman tumbuh subur, namun ada fungsi lainnya (source : dekoruma), diantaranya :

  1. Mempercepat pertumbuhan tanaman
  2. Meningkatkan dan mempercepat hasil produksi tanaman
  3. Menyingkirkan hama tanaman
  4. Memanipulasi area tanah di sekitar tanaman
  5. Merangsang pertumbuhan daun, akar dan batang

[baca juga :  Tips Membeli Tanaman Hias secara Online]

[baca juga : Berkebun Selama #DiRumahAja]

Mungkin sebagian dari Telutizen ada yang memberikan pupuk kompos atau pupuk jadi yang banyak dijual di pasaran, tapi ternyata ada beberapa jenis sampah dapur yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Selain bisa mengurangi sampah rumah tangga, kita juga bisa berhemat beb.

Memangya apa aja sih limbah dapur yang bisa dimangpaatkan untuk menyuburkan tanaman, cekidot bund (nomor 3 akan membuat anda terkejut!) :

  1. Cangkang telur – Tak mungkin lah di setiap rumah ga ada yang namanya telur, penyelamat kalau kulkas lagi kosong alias telor ceplok pake kecap adalah jalan ninjaku. Jangan buru-buru dibuang ya Telutizen cangkang telurnya, ternyata cangkang telur bisa dimanfaatkan sebagai pupuk karena cangkang telur mengandung kalsium tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Caranya, cucilah cangkang telur hingga bersih, kemudian keringkan/jemur hingga benar-benar kering (saya sempat melihat ada yang sampai dipanggang di oven supaya kering), setelah itu lalu tumbuk hingga halus dan taburkan ke tanaman kita, sekian. Mudah kan?
  2. Kulit pisang – Buah pisangnya bisa kita makan, ternyata kulitnya juga bermanfaat untuk tanaman kita. Kulit pisang mengandung banyak kalium yang dibutuhkan oleh tanaman. Cara mudah untuk menjadikannya pupuk adalah dengan mencacah kulit pisang kemudian langsung kubur kulitnya didalam tanah, atau jemur terlebih dahulu kulitnya lalu dipotong-potong dan taburkan/kubur didalam tanah/pot tanaman. Tamat. Dan tanaman kita akan mendapatkan banyak asupan kalium dari kulit pisang.
  3. Kulit bawang – Baik bawang putih maupun bawang merah, keduanya sama-sama mempunyai manfaat untuk menyuburkan tanah dan dapat berfungsi sebagai pestisida alami. Kulit bawang merah kaya akan kalsium, zat besi, magnesium dan tembaga, sedangkan kulit bawang putih kaya akan kalium, kalsium dan fosfor. Untuk dijadikan pupuk, Telutizen bisa langsung menaburkan kulitnya diatas tanaman atau bisa merendamnya semalaman lalu disiramkan keesokan harinya. Jika ingin membuat pestisida alami, caranya yaitu dengan menghaluskan bawang putih dan mencampurnya dengan air kemudian masukan ke botol spray dan semprotkan ke batang/daun supaya terhindar dari hama.
  4. Air Cucian Beras – alias ACB. Jangan dibuang begitu saja ya bund air cucian berasnya karena ACB mengandung selulosa, protein, gula, pati dan vitamin B1 yang dapat memicu pertumbuhan daun, tunas dan cabang. Jika ingin lebih mantap, ACB bisa dijadikan Pupuk Organik Cair (POC) dengan menambahkan bahan kimia lainnya (seperti EM4), namun kita cukup pakai cara mudah saja yaitu dengan menampung air cucian beras dan siramkan ke tanaman kesayangan kita, cukup ringkas tapii tanaman kita mendapatkan unsur hara yang dibutuhkan.
  5. Ampas kopi / teh – Jika Telutizen selesai membuat teh atau kopi berampas, jangan langsung dibuang ya. Telutizen bisa memanfaatkan ampas teh atau kopi tersebut sebagai pupuk. Ternyata nutrisi pada kopi itu setara dengan pupuk, begitupun ampas teh juga ampuh untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Caranya cukup mudah, cukup dengan menaburkan ampas-ampas tersebut di permukaan tanah di sekitar tanaman.

Saya sendiri sudah sering mengaplikasikan beberapa limbah dapur ini menjadi pupuk, dah hasilnya sejauh ini tanaman saya cukup subur dan sehat. Selain memanfaatkan limbah di atas, saya juga sudah mulai memisahkan sampah basah dengan sampah kering karena saya memerlukan sampah basahnya untuk dijadikan pupuk. Saya juga sering menggunakan micin sebagai pupuk tanaman dan memang hasilnya cukup signifikan untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan membuat daun semakin hijau.

Kalau Telutizen, pakai pupuk apa di rumah?

,

Leave a Reply