[Kisah Sahabat] Abu Dahdah dan Pohon Kurma di Surga

abu dahdah dan pohon kurma

Telutizen, pernah dengar tentang cerita Abu Dahdah dan pohon kurma nya di surga? Belum? Sama.. hahaha… saya pun baru dengar cerita ini di kajian MEKDI yang rutin diadakan setiap hari Jumat siang. Masyaa Allah saya langsung merinding denger ceritanya. Telat banget yes, tapi gapapa, kan telat adalah tepat waktu yang tertunda gengs.. Yo mari kita baca salah satu sirah dari sahabat Rasulullah Shallallahu ‘allaihi wa sallam ini.. cusss..


Dikisahkan ada anak yatim miskin yang rumahnya dekat dengan Abu Lubabah. Abu Lubabah ini memiliki satu pohon kurma yang rimbun dan sedang berbuah lebat, kemudian beberapa buah kurmanya jatuh di sekitar rumah anak yatim tersebut dan dimakan olehnya. 
Abu Lubabah yang tau bahwa ada kurmanya yang dimakan oleh anak yatim itu lalu mengadukannya ke Rasulullah. Anak-anak yatim pun sama menghadap juga kepada Rasulullah setelahnya dan meminta maaf pada Rasulullah. 
Setelah tau bahwa yang memakan buah kurma nya anak yatim, kemudian Rasulullah menawarkan pohon kurma di surga pada Abu Lubabah. Abu Lubabah menjawab, bagaimana caranya ya Rasulullah?
Rasulullah berkata untuk Abu Lubabah dapat mewakafkan pohon itu pada anak yatim, maka Allah akan menggantikannya dengan satu pohon kurma di surga dimana ketika Abu Lubabah berjalan di bawah naungannya selama 100 tahun, engkau belum keluar dari naungannya
(Masya Allah…. hidup kita aja rata-rata cuma sampe 80 tahun, ini jalan 100 tahun aja belum keluar dari naungannya, sebesar apa itu pohon kurma ya….)
Namun Abu Lubabah menolak penawaran tersebut, bahwa itu adalah satu-satunya pohon kurma yang dimilikinya. Rasulullah tidak mempermasalahkan atau memaksakan keputusan Abu Lubabah. 
Namun sepertinya ada Abu Dahdah yang mendengar percakapan tersebut. Abu Dahddah segera menemui Rasulullah dan bertanya pada Rasulullah apakah penawaran pohon kurma itu berlaku juga pada Abu Dahdah. 
Rasulullah menjawab, tentu saja itu berlaku juga bagi Abu Dahdah.
Abu Dahdah langsung berlari menemui Abu Lubabah lalu menawarkan kebun kurmanya di Madinah untuk ditukar dengan satu pohon kurma milik Abu Lubabah. FYI, kebun kurma Abu Dahdah di Madinah dikenal subur dan ada sekitar 600 pohon kurma di dalamnya. Ditawari kebun kurma yang luas begitu, Abu Lubabah langsung setuju.
Karena telah beresepakat, Abu Dadah pergi ke rumah anak yatim itu dan berkata bahwa mereka boleh makan kurma itu sepuasnya karena pohon itu telah menjadi milik mereka. Setelah itu Abu Dahdah pulang dan berkata pada istrinya bahwa Abu Dahdah telah menjual kebun kurmanya.
Istrinya bertanya kepada siapa Abu Dahdah menjual kebun kurmanya yang luas itu, Abu Dahdah menjawab bahwa dia menjualnya pada Allah, dan Allah telah membayarnya dengan surga yang jauh lebih baik daripada dunia. Istrinya lalu memuji Abu Dahdah dan berkata “barakallah Abu Dahdah, betapa beruntungnya engkau”. 
Rasulullah yang mendengar berita mengenai beritanya langsung mendoakan Abu Dahdah dan keluarganya. 
Meskipun Abu Dahdah sudah “kehilangan” kebun kurmanya di dunia, tapi beruntungnya Abu Dahdah yang telah dijamin memiliki pohon kurma di surga..–
Begitulah ceritanya Telutizen… Betapa kecilnya diri ini kalau dibandingkan dengan keikhlasan yang dimiliki oleh Abu Dahdah dan tentunya istrinya, jangan-jangan kalau kita tau suami jual kebun seluas itu tanpa ada uangnya malah marah-marah lagi.. huhuhu.. 
Dan jangan-jangan kalau kita punya harta sebanyak itu juga belum tentu kita mau “jual secara cuma-cuma” pada orang yang membutuhkan. 
Masya Allah, semoga Allah selalu kasih kita keinginan untuk terus berubah jadi lebih baik meskipun hanya kebaikan sebesar biji zarah. 


Leave a Reply