[LYFESTYLE] Berkebun Selama #DiRumahAja


Hallo Telutizen ngapain nih selama #DirumahAja? Ada yang rumahnya jadi rapih karena jadi punya waktu buat beberes? Ada yang jadi nambah ilmu baru karena ikutan webinar sana sini? Punya daftar resep baru? Jadi pinter masak? Pinter menjahit? Ato jadi hobi tanam-tanaman? Kalau saya sih ga jadi seneng masak juga, ga bisa jahit juga apalagi, ga beberes juga selama WFH hahaha hidup saya memang tidak produktif. Tapi pas WFH jadi punya kesempatan untuk merawat tanaman-tanaman saya yang sempat terabaikan.


Sejarah saya dan tanaman sejak awal bisa dibilang tidak terlalu mulus, waktu kecil punya bunga mawar yang sempat berbunga secuil, karena ya namanya juga anak-anak belum bisa ngurus, tapi karena harus pindah rumah jadi si mawar saya titipkan di nenek dan tidak berapa lama dia mati.. Sehabis itu rasanya belum pernah ngerawat tanam tanaman lagi..
Sampai beberapa tahun lalu ketika masih jadi kontraktor (ngontrak rumah maksudnya) sempet punya kokedama english ivy, kaktus, dan beberapa tanaman stroberi di depan rumah.  Tapi tidak lama kemudian, mereka mati karena ditinggal mudik lupa disiram hehehe.. Sejak itu belum berani untuk adopt lagi.. sampai…
Tahun lalu, ketika sudah menempati rumah baru.. saya beli beberapa tanaman dari instagram rumahidup (tempat saya beli kokedama juga). Saat itu tanaman yang saya beli jenis sirih-sirihan, seperti sirih brazil dan sirih neon, menyusul kemudian beli hoya compacta karena bentuknya lucu seperti usus sapi dan peperomia hope. Saya seneng bangettt punya empat anak tanaman itu, jadi punya “mainan”. 
Tidak berapa lama, saya coba merambah ke sayuran. Beli bibit mentimun dan melon. Beli juga bibit tanaman mint, jeruk sama bunga matahari. Sudah saya coba semai semua bibitnya dan sudah muncul tunas-tunas imut nan menggemaskan. Qadarullah, kami harus jadi anak kosan 😀 dan meninggalkan si bayi-bayi kecil yang mulai berkembang.
Selama ngekos itu, saya hanya pulang ke rumah pas weekend jadi si bayi timun, melon, mint, jeruk sama bunga matahari udah jelas mati karena kurang kasih sayang dan kurang disiram. Ya sudah saya harus merelakan ini semua.. *backsound kumenangiisss….* Alhamdulillah tanaman lain masih oke karena jenis sirih-sirihan ini termasuk tahan banting.. tapi saya belum mau lah nambah-nambah tanaman lain karena takut tidak keurus.
Lalu kami kembali ke rumah dan masa menjadi anak kosan telah berlalu, tapi sampailah kita pada moment harus menghadapi pandemi ini dan harus work from home, dimana ternyataa work from home itu bikin sibuk berkali lipat apalagi tanpa bantuan asisten.  Harus beres-beres, masak, lebih fokus sama keluarga, ngalamin juga homeschooling anak-anak kan, ya kita bisa apa.. selain mencari stress release supaya tetap waras, kalau saya salah satunya dengan kembali memperhatikan si tanaman-tanaman yang belum sempat diurus.
Selama pandemi ini, tanaman saya lumayan jadi nambah cukup banyak. Sumbernya dari mana-mana, beli, tukeran sama temen, minta dari temen, dari orang tua dan saudara. Biarpun bukan tanaman kekinian tapi tetap bikin bahagia.   
Tidak cuma hanya nambah tanaman dengan cara beli, akupun menambah dengan coba propagation terutama si sirih-sirihan favorit aku karena aku suka tanaman rambat/gantung apalagi sampe menjuntai-juntai gondrong. Sirih brazil, joy dan neon sudah jadi beranak pinak sampe beberapa pot tinggal nunggu jadi gondrong. Ini induk sirih brazil yang rimbun menjuntai dan sudah beranak pinak. Bandel banget di segala cuaca dan tempat.

sirih brazil
sirih brazil kesayangan

Dibandingkan dengan dua sirih lainnya yang saya punya, si sirih brazil ini memang bandel banget jarang kena penyakit. Yang neon dan joy udah berkali-kali kena kutu putih sampe rontok banyak daunnya. Ditempatkan dimana aja juga oke, kalau sirih neon kurang cahaya sedikit aja dia layu. Jadi buat yang pengen adopt tananaman tapi takut tidak bisa ngurus, saya rekomendasikan sirih brazil karena ketangguhannya dan gampang diperbanyak 💪
Terakhir yang saya punya adalah string of hearts (SoH) dan string of pearls (SoP), ya ampun gemashhhh… 

string of hearts
string of hearts
string of pearls
string of pearls

Se-gumush ituuu.. dan sejauh ini perawatannya sih gampang banget.. cuma pas memperbanyak SoH yang agak sulit, karena calon anakannya saya simpan di box berisikan spagnum moss basah, kadang ada yang malah busuk 😂. SoP lebih gampang diperbanyaknya, mau pakai water propagation ato disimpan di box, keduanya oke. 
Kalau merawat sirih dan string-string itu cenderung berhasil lain halnya merawat calathea, saya tak shangghuuppp madamm.. calathea pertama yang saya punya, calathea lancifolia (kata google), sudah kering kerontang tiap daunnya kebakar padahal sudah saya coba pindah-pindah tempatnya, sudah ganti metannya tapi tetap sama, tiap keluar daun baru sudah kebakar duluan.  Sebelum nyadar saya belum bersahabat dengan calathea, saya sudah beli lagi calathea silver dan sekarang bernasib sama 😌 Jadi fix saya belum siap merawat calathea sampai dua jenis calathea yang ada bisa saya selamatkan. 
Sambil memantau tanaman-tanaman hias, saya pun merambah menanam sayuran. Mulai merawat dari bibit, menyemai, jadi tunas-tunas muda lalu kepikiran untuk bikin raised bed biar estetik seperti di pinterest dan seperti “RaraBenHomegarden”. Sayuran yang ditanam masih yang basic: caisim, pakchoy, selada, kangkung, cabe, tomat, bayam merah dan hijau. Alhamdulillah kemarin panen pertama kami, panen caisim. Rasa sayurannya manisss tak tertolong lezatnya. Beuh.

Karena ini adalah perdana bikin raised bed, jadi prinsipnya adalah bikin aja dulu tanam kemudian makanya nanamnya sungguh berantakan 😂. Niatnya menanam organik jadi memanfaatkan sampah dapur  dan juga dedaunan kering untuk di kompos, sesekali masih dibantu pupuk air cucian beras dicampur mecin. Katanya lebih mantul kalau pakai pupuk kandang.  Menunggu suhu pertanian untuk ngajarin saya soal menanam sayuran nih.

raised bed
raised bed

Mau nanam sayuran ato tanaman hias, keduanya cukup menantang dan menyenangkan. Kalau sayuran kita benar-benar berproses dari bibit sampai siap panen lalu kita masak, feel-nya beda banget ketika kita makan hasil dari kebun sendiri. Kalau tanaman hias kita betul-betul happy kalau si tanamannya sehat-sehat dan menghadiahi kita daun atau bunga baru. 
Jadi selama #DiRumahAja cukup menyenangkan buat saya, hobi dan stress release saya adalah berkebun, selain bercanda gurau dengan si dia (hahahaha).
Eniwei stay sane and pray for the world! Selamat berkebun buat temen-temen yang berkebun juga! Love your plants and be leaf on yourself! 💖


One response to “[LYFESTYLE] Berkebun Selama #DiRumahAja”

Leave a Reply